Kamis, 19 Agustus 2010

Sun Protecting Factor (SPF) Pada Tabir Surya (Sunscreen) Untuk Melindungi Kulit



Bagi Anda yang bekerja di lapangan dan biasa terpapar sinar matahari, tentunya sering mengalami masalah seputar kesehatan kulit. Kulit bisa saja menjadi lebih gelap, timbul noda hitam (flek), gangguan pigmentasi, elatisitas kulit menurun, bahkan lebih parahnya lagi bisa menimbulkan kerusakan DNA dan menyebabkan kanker kulit. Meskipun begitu, tuntutan pekerjaan dan aktivitas terkadang memaksa Anda untuk terus bermandikan sinar matahari. Untuk melindungi kesehatan kulit akibat seringnya terkena sengatan sinar matahari, Anda bisa menggunakan pelindung, seperti topi atau payung. Cara lain yang bisa dilakukan untuk melindungi kulit Anda adalah dengan menggunakan tabir surya (sunscreen) yang dapat melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar matahari atau UltraViolet (UV).

Dalam jumlah yang tidak berlebihan, sinar ultraviolet sebenarnya berguna bagi tubuh, antara lain untuk membentuk vitamin D dari provitamin D agar tulang tidak keropos, membentuk tirosin menjadi melanin sehingga kulit berwarna, dan mampu membunuh bakteri jahat yang dapat menyebabkan penyakit seperti jamur. Sinar matahari terdiri dari 3 komponen, yaitu sinar UVA, UVB, dan UVC.
Sinar UVA (panjang gelombang antara 315 – 400 nm) mampu lebih dalam menembus kulit dan memiliki jangka waktu yang lebih lama untuk menimbulkan kerusakan pada kulit, seperti kerutan, dan gejala-gejala penuaan dini. Sinar UVA ini akan membuat kulit menjadi hitam (tanning).
Sedangkan sinar UVB (panjang gelombang 280 nm) hanya 0.2 % dari sinar matahari total. Paparan sekitar 15 menit/hari dari sinar UVB ini sebenarnya sangat penting untuk memicu pembentukan vitamin D3 (salah satu komponen Vitamin D) dari provitaminnya. UVB sebenarnya juga mampu melindungi kulit terhadap pembakaran lebih lanjut dengan cara menebalkan lapisan tanduk pada kulit. Namun, eksposisi (paparan) sinar UVB yang terlalu lama dan terlalu sering bisa menyebabkan menyebabkan kulit terbakar yang dapat meningkatkan kemungkinan terjadinya kanker kulit akibat penekanan imunitas seluler kulit.
Sinar UVC (panjang gelombang 100 nm) sebenarnya amat berbahaya dan sangat merusak kulit, tetapi sinar ini ditahan oleh lapisan ozon. Kebocoran lapisan ozon (O3) menyebabkan beberapa (sebagian kecil) sinar ini masuk ke bumi. Tak heran mengapa akhir-akhir ini sinar matahari terasa begitu menyengat dan membakar kulit.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sinar UVA tidak hanya mampu  meningkatkan efek kanker kulit yang ditimbulkan akibat sinar UVB, namun juga secara langsung dapat menyebabkan kanker kulit, termasuk melanoma.
Ada dua istilah yang digunakan dalam perlindungan kulit terhadap sinar matahari, yaitu sunscreen atau tabir surya, dan sunblok. Sunscreen (tabir surya) secara kimiawi akan menyerap sinar UV, sementara sunblocks secara fisik akan menangkis sinar matahari. Sunscreen lebih efektif melindungi kulit dari paparan sinar UVB, dan sampai saat ini memang lebih sedikit sunscreen yang memberikan perlindungan terhadap kulit akibat paparan sinar UVA.
Dalam memilih tabir surya atau sunscreen, Anda harus memerhatikan nilai Sun Protecting Factor (SPF) yang terdapat dalam setiap produk tabir surya. Nilai tersebut menunjukkan kekuatan tabir surya dalam melindungi kulit dari sengatan sinar UVB. Seberapa lama kulit terlindungi oleh tabir surya sangat ditentukan oleh nilai SPF yang tertera pada produk tersebut.
Kira-kira contohnya seperti ini: Jika tanpa tabir surya kulit Anda berubah merah dan terbakar dalam waktu 10 menit di bawah sinar matahari, biasa disebut initial burning time, maka pemilihan tabir surya didasarkan atas nilai SPF dikalikan dengan 10 menit yang menunjukkan daya tahan tabir surya dalam melindungi kulit Anda. Misal, nilai SPF adalah 15, berarti sunscreen tersebut dapat melindungi kulit selama 15 x 10 menit = 150 menit atau 2 hingga 2,5 jam dari sengatan sinar ultraviolet sebelum kulit menjadi terbakar dan merah.
Dari penjelasan di atas menunjukkan bahwa semakin tinggi nilai SPF, maka kulit semakin terlindungi. Saat ini sudah banyak diproduksi tabir surya dengan nilai SPF tinggi, 30 dan 50, yang berfungsi tidak hanya mencegah kulit merah dan terbakar, tetapi juga mencegah kerusakan sel-sel DNA akibat sengatan sinar UV.
Memilih Sunscreen (Tabir Surya)
Berikut beberapa tips yang perlu diperhatikan dalam memilih sunscreen untuk perlindungan kulit Anda :
  1. Piih sunscreen yang mampu melindungi kulit dari sengatan sinar UVA, UVB dan sinar pantulan secara tidak langsung baik pantulan dari sinar matahari maupun dari sinar lampu yang sering kita gunakan sehari-hari.
  2. Bagi Anda yang tidak banyak melakukan aktivitas di luar ruangan, maka tabir surya atau sunscreen dengan SPF 15 sampai 30 saja sudah cukup.
  3. Bagi Anda yang banyak memiliki aktivitas di luar ruangan gunakan sunscreen atau tabir surya dengan SPF di atas 30. Ulangi pemakaian sunscreen tiap 2 jam untuk menghindari kulit terbakar, karena tabir surya (sunscreen) dapat larut dalam keringat.
  4. Sebaiknya gunakan sunscreen 20 – 30 menit sebelum beraktivitas, agar lebih meresap ke kulit sehingga fungsi perlindungannya lebih optimal.
  5. Pilih tabir surya yang tidak mengandung wewangian, dan tentunya jangan lupa untuk memeriksa tanggal kadaluwarsa, karena pemakaian produk sunscreen yang kadaluwarsa biasanya menyebabkan iritasi dan alergi pada kulit.
Dalam memilih tabir surya Anda juga perlu memerhatikan jenis kulit Anda. Gunakan sunscreen yang berbentuk gel untuk jenis kulit berminyak, dan berbentuk krim untuk kulit kering dan sensitif.
  1. Kulit Lebih Cerah (Putih)
    Kulit sangat cerah dan terlalu sensitif, pilih sunscreen dengan nilai SPF 30. Kulit cerah dan agak sensitif, piilih sunscreen dengan nilai SPF 24 untuk tubuh, dan SPF 30 untuk wajah. Setelah itu, coba gunakan tabir surya dengan nilai SPF yang lebih kecil, misalnya 18 untuk tubuh, dan 20 untuk wajah. Namun, jika kulit Anda terbakar, Anda harus memilih sunscreen dengan SPF yang lebih tinggi.
    Kulit Cantik Dan Sehat Dengan Tabir Surya SPFBagi mereka yang berkulit cerah ini (putih), biasanya memiliki kulit yang lebih tipis, dan mudah iritasi karena kelenjar minyaknya lebih sedikit. Oleh karena itu, Anda yang memiliki jenis kulit seperti ini disarankan untuk memakai sunblok yang aman terhadap iritasi seperti yang mengandung titanium dioksida atau zinc dioksida, untuk mengatasi efek kemerahan yang ditimbulkan akibat pemakaian sunscreen. Hindari sunscreen yang mengandung avobenzone atau parsol 1789.
  2. Kulit Lebih Gelap
    Kulit yang tidak terlalu cerah dan juga tidak terlalu gelap, pilih sunscreen dengan SPF 18 sampai 20 untuk 3 hari pertama, selanjutnya dapat menggunakan tabir surya dengan SPF yang lebih kecil yaitu antara 10 atau 8. Intinya, pilih sunscreen dengan SPF yang tidak terlalu tinggi, kerena jenis kulit ini memiliki lebih banyak pigmen (pelindung alami kulit dari sinar matahari).
    Bagi Anda yang berkulit gelap, meskipun kerusakan kulit akibat sengatan sinar matahari timbul agak belakangan, namun Anda tetap memerlukan sunscreen yaitu sunscreen yang oil free.
Initial Burning Time
Meskipun tabir surya bisa diandalkan untuk melindungi kulit, namun sebenarnya kulit memiliki pertahanan alami sendiri. Kulit tidak akan langsung terbakar ketika terkena sinar matahari melainkan akan membentuk melanin sehingga menjadi kecoklatan. Tiap jenis kulit memiliki waktu tersendiri untuk bertahan di bawah sinar matahari sebelum akhirnya kemerahan dan terbakar.
  • Kulit cerah, rambut pirang kemerahan, mata biru/hijau bertahan 10 – 20 menit
  • Kulit putih, mata biru/kecokelatan, rambut pirang bertahan 15 – 30 menit.
  • Kulit kuning langsat, rambut cokelat, mata cokelat bertahan 20 – 40 menit.
  • Kulit cokelat muda, rambut hitam, mata cokelat tua bertahan 25 – 50 menit.
  • Kulit sawo matang, rambut hitam, mata cokelat mampu bertahan 30 – 60 menit.
  • Kulit hitam, mata hitam, rambut hitam bertahan 40 – 75 menit.

1 komentar:

  1. mohon cantumin sumber artikel aslinya dari informasitips.com

    http://informasitips.com/sun-protecting-factor-spf-pada-tabir-surya-sunscreen-untuk-melindungi-kulit

    BalasHapus